MenurutIso-Ahola dan Weissinger, (1990) kebosanan waktu luang dapat didefinisikan sebagai, "Suatu suasana hati atau keadaan pikiran negatif yang mencerminkan ketidaksesuaian antara pengalaman optimal yang secara persepsi tersedia bagi seorang individu" (hal. Kebosanan waktu luang kadang-kadang juga dapat dibuat oleh beberapa kendala.
1. Variasi pembelajaran bola voli dilakukan dengan tujuan untuk ………..a. mengkombinasikan teknik dasarb. mematangkan teknik dasarc. mengulangi teknik d … asard. menyempurnakan teknik dasar2. Variasi pembelajaran bola voli menuju peningkatan pertandingan yang berlangsung cepat dan memeras tenaga, makadiberikan pembelajaran ………a. memainkan bola melewati talib. memainkan bola satu lawan satuc. memainkan bola dengan ditangkapd. memainkan bola dengan sentuhan ganda3. Variasi pembelajaran bola voli yang paling cocok, apabila bola tidak cukup banyak, lapangan permainan tidak begitu luas, maka sebaiknya menggunakan system variasi . . . .a. memainkan bola melewatitalib. memainkan bola satulawansatuc. memainkan bola denganditangkapd. memainkan bola dengansentuhanganda4. Perkenaan bola dengan tangan saat passing atas adalah . . . . a. bagian telapak tanganb. bagian ujung jari-jari tanganc. bagian luas jari-jari tangan 67d. bagianjari-jaritangan5. Pada saat melakukan bendungan, tangan pemain digerakkan dengan kuat dan lengan berada dekat dengan net. Teknik bendungan ini disebut . . . .a. bendungan aktifb. bendungan pasifc. bendungan satu pemaind. bendungan dua pemain​Mohon dijawab Terima Kasih
Pemanfaatanwaktu luang seperti tersebut di atas jika dilaksanakan oleh siswa akan memberikan pengaruh positif bagi pengembangan diri siswa. Pemanfaatan waktu luang oleh siswa baik yang berpengaruh positif maupun negatif, khususnya siswa SMA dipengaruhi oleh beberapa fakor, diantaranya faktor keluarga. Namun, siswa SMA yang dikategorikan pada terburu yang disukai hobisemoga membantu MenurutAs'ad (2003), beberapa keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan waktu luang adalah sebagai berikut: a. Waktu luang untuk kesehatan jasmani . Dalam hal ini dengan waktu luang akan bisa menikmati kesegaran kembali, sebagaimana keadaan urat syaraf bebas dari ketegangan. Pemanfaatan waktu luang untuk meningkatkan kesehatan di antaranya: Waktu luang atau leisure time waktu yang tersisa dan tidak digunakan untuk bekerja, mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup, dimana dapat diisi dengan berbagai aktivitas untuk tujuan menyenangkan diri luang merupakan waktu yang penggunaannya bebas dan berada di luar kegiatan rutin sehari-hari sehingga dapat dimanfaatkan secara positif. Pemanfaatan waktu luang yang baik akan memberikan dampak yang positif bagi yang pemanfaatan waktu luang, seseorang bebas melakukan aktivitas apa yang diinginkan untuk mengekspresikan dirinya, bersantai, dan merasa bahagia. Ketika seseorang melakukan aktivitas saat waktu luang, hal tersebut dapat membantu mengurangi perasaan depresi dan kesepian sehingga membantu meningkatkan kesehatan fisik, sosial, dan definisi dan pengertian waktu luang atau leisure time dari beberapa sumber buku Menurut Yurida 2019, waktu luang adalah waktu senggang yang dimiliki oleh setiap individu baik itu di luar kegiatan yang dilakukan setiap hari maupun kegiatan tambahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, waktu luang adalah waktu yang tersisa dari rutinitas sehari-hari, dan dimana seseorang dapat memilih aktivitas yang ingin di lakukan dengan tujuan untuk menyenangkan diri sendiri. Menurut Sukadji 2000, waktu luang adalah waktu yang tidak digunakan untuk bekerja, mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan Waktu Luang Menurut Torkildsen 2005, kriteria waktu luang dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikutLeisure as time waktu luang sebagai waktu. Menggambarkan bahwa waktu luang sebagai waktu senggang setelah melaksanakan berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan, dimana ada waktu lebih yang dimiliki untuk melakukan kegiatan yang bersifat as activity waktu luang sebagai aktivitas. Waktu luang terbentuk melalui kegiatan yang bersifat mengajar dan menghibur. Waktu luang berisikan berbagai kegiatan dimana seseorang mengikuti keinginannya sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri sendiri, menambah pengetahuan atau mengembangkan keterampilan secara objektif. Leisure as an end in itself or a state of being waktu luang sebagai suasana hati atau mental yang positif. Waktu luang harus dimengerti sebagai suatu hal yang berhubungan dengan sikap dan kejiwaan seperti hal-hal bersangkutan dengan keagamaan, bukan disebabkan oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Leisure as an all embracing waktu luang sebagai sesuatu yang memiliki arti luas. Waktu luang merupakan ekspresi dari seluruh aspirasi manusia dalam mencari kebahagiaan, berhubungan dengan tugas baru, etnik baru, kebijakan baru serta kebudayaan yang baru. Leisure as a way of living waktu luang sebagai suatu cara untuk hidup. Waktu luang merupakan suatu kehidupan yang bebas dari tekanan-tekanan yang berasal dari luar kebudayaan seseorang dan lingkungannya, sehingga mampu untuk bertindak sesuai perasaan yang bersifat menyenangkan, pantas dan menurut Triatmoko 2007, berdasarkan pemanfaatannya, waktu luang dapat dibagi menjadi tiga dimensi, yaitu Dimensi waktu, waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk bekerja mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang mengalami gangguan emosi, sebagai selingan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari Pemanfaatan Waktu Luang Orang yang dapat memanfaatkan waktu luang dengan baik adalah orang yang sangat beruntung, karena dapat memanfaatkan serta mengontrol waktu secara optimal. Seseorang yang menggunakan waktu secara efisien akan memperoleh banyak manfaat, misalnya mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, sehingga ada waktu untuk memulihkan kebugaran fisik dan mental, rekreasi, dan interaksi As'ad 2003, beberapa keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan waktu luang adalah sebagai berikuta. Waktu luang untuk kesehatan jasmani Dalam hal ini dengan waktu luang akan bisa menikmati kesegaran kembali, sebagaimana keadaan urat syaraf bebas dari ketegangan. Pemanfaatan waktu luang untuk meningkatkan kesehatan di antaranya Membiasakan berolahraga. Makan makanan ringan yang akan memberikan semangat. Mengendurkan urat-urat syaraf dengan bersantai. Menjauhi tempat keramaian yang dapat menimbulkan kebisingan di sekitar tempat Waktu luang untuk kesehatan rohani Seseorang bisa berinteraksi dengan dua obyek yaitu obyek ekstern dan objek intern. Individu yang melakukan sesuatu maka akan berkonsentrasi pada realitas luar yang memberi efek pada tindakannya tersebut. Jika hal itu terjadi maka seseorang akan mengalami gangguan jiwa. Aktivitas kejiwaan agar individu paham dan membiasakannya sehingga memiliki kesehatan yang baik, yaitu Autokritik atau introspeksi diri. Memberi solusi terhadap problem dan hambatan. Menentukan tujuan yakni menyusun tujuannya atau tujuan yang baru. Membuat rencana baru dan mengganti rencana lama. Mencari pengalaman Waktu luang untuk sosialisasi diri di masyarakat Dalam interaksi sosial baik skala individu maupun kelompok sebagaimana membutuhkan waktu luang yang dapat memperbaharui potensi dan kesiapan berinteraksi dengan yang lainnya. Pentingnya waktu luang yang sesuai dan cukup untuk merealisasikan keharmonisan sosial dalam hubungan sosial, yaitu Menilai hubungan sosial dengan mengevaluasi yang berkembang antara dia dan orang yang ada di sekelilingnya sesuai dengan opininya. Menilai strata sosial yang dimiliki seseorang dalam satu masa depan. Merencanakan masa media aplikasi yang Waktu luang untuk kestabilan ekonomi Seseorang yang menggunakan waktu luang maka ia dapat mengevaluasi kondisi ekonominya, yaitu dengan mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran serta menekan Pemanfaatan Waktu Luang Waktu luang dapat diisi dengan berbagai kegiatan positif yang bermanfaat untuk kesehatan rohani maupun jasmani. Menurut Triatmoko 2007, beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam pemanfaatan waktu luang, antara lain yaitu sebagai berikuta. Relaxation activity kegiatan relaksasi Kegiatan relaksasi aktif misalnya; membetulkan alat rumah tangga atau berbenah rumah, memperbaiki sepeda motor. Kegiatan tersebut sifatnya produktif cenderung meningkatkan ketrampilan dan harga diri. Selain itu bisa melakukan relaksasi pasif dengan cara menonton televisi, mendengarkan musik, dan membaca tulisan ringan. Namun terlalu banyak melakukan kegiatan relaksasi pasif akan membuat kehilangan waktu untuk kegiatan yang lebih Entertainment activity kegiatan hiburan Kegiatan hiburan atau rekreasi dapat mempromosikan penguasaan keterampilan, seperti olahraga partisipasi, hobi, dan kesenian atau mungkin lebih murni rekreasi seperti bermain video game, melamun atau nongkrong dengan teman-teman. Kegiatan olahraga merupakan kegiatan hiburan yang positif dan terarah. Karena dengan berolahraga, remaja dapat menjaga kondisi tubuhnya agar selalu sehat dan dapat melakukan segala Personal development activity kegiatan pengembangan diri Pengembangan diri termasuk kegiatan yang meningkatkan kesadaran dan identitas, mengembangkan bakat dan potensi, membangun modal manusia, dan memfasilitasi kerja, meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi pada realisasi mimpi dan aspirasi serta rohani pengembangan. Berteman, bergaul dan mengikuti aktivitas di sekitar rumah atau sekolah atau kegiatan yang berhubungan dengan kesiapannya menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi misalnya pergi ke perpustakaan, latihan soal-soal.Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Waktu Luang Mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif dan produktif dapat mempengaruhi pola hidup seseorang. Memanfaatkan waktu luang tidak terlepas dari segala faktor yang mempengaruhi. Menurut Yurida 2019, beberapa faktor yang menjadi penghambat pemanfaatan waktu luang di antaranya adalah sebagai berikuta. Sering menunda pekerjaan Dengan menunda pekerjaan, seseorang akan terbebani pekerjaan-pekerjaan yang menumpuk. Sehingga untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut akan tergesa- gesa karena dikejar oleh waktu. Akhirnya orang tersebut akan kehilangan waktu istirahatnya, pekerjaannya tidak bisa selesai dengan tuntas dan maksimal, dan akan membuatnya tidak Malas Kemalasan membuat seseorang enggan melakukan apapun, meskipun sedang ada waktu luang. Orang yang malas, hanya akan berleha-leha, santai, tidak melakukan hal yang bermanfaat dan hanya membuang-buang waktu Tidak tahu seberapa pentingnya waktu Sepintas terlihat waktu adalah sesuatu yang sangat sederhana, namun dibalik itu waktu memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan ini, sedetik saja waktu tidak dimanfaatkan maka kerugian akan menghampiri, karena waktu yang sudah berlalu tidak bisa kembali dan diulang lagi, maka waktu itu mahal harganya, lebih mahal dari emas Mengelola Waktu Luang Mengelola waktu dalam setiap kegiatan sangat penting sehingga dapat memanfaatkan setiap jam, menit, dan bahkan detik dalam hidup dengan sebaik-baiknya. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola waktu luang agar dapat dimanfaatkan dengan Membagi waktu Seorang pelajar harus melakukan pengaturan atas waktu dan kegiatan belajar. Bagi seorang pelajar mengatur waktu tidak berarti ia harus menghabiskan waktunya untuk belajar. Seorang pelajar tetap membutuhkan waktu untuk bersosialisasi, bersantai, dan sebagainya. Prinsip utama pengelolaan waktu secara efektif adalah pembagian waktu untuk setiap kegiatan. Pada umumnya, setiap sekolah sudah menetapkan jadwal belajarnya; kapan saatnya masuk sekolah, kapan saatnya pulang, apa jadwal pelajaran hari per hari, jadwal kegiatan ekstrakurikuler, dan Membuat jadwal Untuk mempermudah pengaturan kegiatan, seorang pelajar dapat menerapkan pula sistem jadwal kegiatan di sekolah untuk mengatur jadwal kegiatan di rumah. Dengan kata lain, jadwal kegiatan yang didapat dari sekolah kemudian ditambahkan dengan jadwal kegiatan pribadi di rumah di luar sekolah. Langkah-langkah untuk menyusun jadwal kegiatan di rumah adalah sebagai berikut Untuk mempermudah penyusunan jadwal, lakukanlah dahulu survei kegiatan terlebih dahulu jadwal kegiatan yang bersifat terus-menerus reguler, seperti sekolah, bimbingan belajar, dan kegiatan ekstrakurikuler. Setelah mendaftarkan kegiatan reguler, mulailah menyusun daftar kegiatan di rumah. Ketika survei, perhatikan pula beberapa aspek kebutuhan dalam pekerjaan tersebut, seperti berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencuci, kapan waktu yang tepat untuk memandikan adik, seberapa sering mencabuti rumput, dan lain sebagainya. Setelah mendaftarkan seluruh tugas dan kewajiban, pilah dan masukkanlah waktu yang tepat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Dengan begitu akan terlihat pembagian waktu yang jelas antara waktu belajar, melaksanakan tugas di rumah, serta waktu luang untuk bermain dan Menjalankan jadwal Seorang siswa setelah membuat jadwal harus menepati jadwal tersebut. Pembuatan jadwal yang baik yaitu jadwal yang jujur, sesuai dengan kemampuan, bukan jadwal yang bagus. Akan percuma saja membuat jadwal yang bagus dan terinci jika pada akhirnya tidak dapat dijalani. Seseorang harus dapat membuat skala prioritas. Hal ini berkaitan dengan komitmen dan tanggung jawab seseorang terhadap Evaluasi Jadwal yang dibuat terlalu longgar dalam artian sering dapat ditepati dalam waktu yang lebih singkat daripada target, ada baiknya jadwal dipadatkan. Dengan begitu akan didapat jadwal kosong yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Ada kalanya jadwal yang telah dibuat berantakan begitu saja. Pada akhirnya, sang pembuat jadwal stres karena kegagalannya menepati jadwal dan tumpukan pekerjaan yang terus menggunung. Jika hal ini yang terjadi, coba dilihat dahulu, apa yang menyebabkan kegagalan Penggunaan Alat Bantu Pengaturan waktu dapat dipermudah pelaksanaannya dengan digunakannya alat bantu. Alat yang paling sederhana adalah agenda. Agenda berfungsi sebagai tempat mencatat jadwal dan daftar kegiatan. Dengan adanya agenda, seseorang dapat memeriksa dulu jadwalnya sebelum membuat janji baru. Hal ini berguna untuk menghindari bentroknya jadwal.
Perlukamu ketahui ada banyak kegiatan positif yang bisa kamu lakukan saat waktu luang selain dihabiskan dengan bermain smartphone atau sekadar rebahan. Yuk, simak penjelasan berikut ini. 1. Menjalankan Hobi. Hobi adalah kegiatan yang dilakukan saat waktu luang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghibur dan menenangkan pikiran.
Melanjutkan Contoh Soal dan Jawaban Penjas Kelas XI Semester 2 Essay bagian keenam soal nomor 76-90, bagian ketujuh ini berisikan materi Penjas Orkes tentang "Budaya Hidup Sehat". Baca juga materi yang sama dalam bentuk Pilihan ganda contoh soal dan jawaban penjas kelas 11 semester 2 PG Part-7 Berikut di bawah ini, soal Essay Penjas dengan jawaban dimulai dari soal nomor 91 sampai dengan 105. 91. Waktu luang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan... Jawaban untuk joging, rekreasi, dan lain-lain. 92. Ciri-ciri yang mendasar untuk kegiatan waktu luang adalah... Jawaban sehat dan menyenangkan 93. Kelompok kegiatan keterampilan vakasimal untuk mengisi waktu luang, contohnya.... Jawaban aeromodelling, bowling, atau pertukangan 94. Kegiatan rekreasi yang dilakukan di waktu luang harus didukung oleh beberapa faktor, antara lain.... Jawaban perencanaan, dana, dan sarana yang lain 95. Kegiatan waktu luang untuk kesehatan dapat diisi dengan melakukan aktivitas jasmani yang berupa... Jawaban olahraga 96. Orang yang sehat mentalnya karena pola hidup sehat yang teratur dapat menunjukkan hal-hal yang positif, yaitu... Jawaban berpikir positif dan berperilaku positif 97. Suatu penyakit yang timbul akibat pola hidup yang tidak sehat akibat kekurangan vitamin, garam-garam mineral, dan zat telur dinamakan... Jawaban penyakit gondok image by 98. Lingkungan hidup yang sehat meliputi beberapa faktor, yaitu... Jawaban kesehatan lingkungan dan kesehatan pribadi 99. Unsur-unsur makanan yang dibutuhkan harus mengandung tiga golongan, yaitu... Jawaban zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur 100. Zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh disebut.... Jawaban gizi 101. Apa yang dimaksud dengan waktu luang? Jawaban waktu luang adalah waktu yang bebas atau waktu yang memberikan peluang kepada seseorang untuk bebas atau tidak terikat oleh suatu tugas, pekerjaan atau kewajiban yang harus dikerjakan secara rutin. 102. Sebutkan waktu yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan penggunaannya! Jawaban waktu yang dimiliki oleh manusia dapat dibagi menjadi tiga macam sesuai dengan penggunaannya, yaitu waktu bekerja, waktu untuk pemeliharaan diri, dan waktu luang 103. Sebutkan lima jenis perkumpulan dalam rangka mengisi waktu luang yang bermanfaat! Jawaban lima jenis perkumpulan dalam rangka mengisi waktu luang yang bermanfaat a. klub pengembangan bidang studi b. klub vakasimal c. klub petualang di alam terbuka d. klub bakti sosial e. klub olahraga rekreasi 104. Apa yang dimaksud dengan pola hidup sehat? Jawaban pola hidup sehat adalah suatu pedoman hidup atau gambaran hidup yang dilakukan sesuai dengan kriteria yang diberikan sesuai dengan kemampuan, situasi dan kondisi dalam masing-masing individu dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup yang layak dan sehat. 105. Sebutkan jenis kegiatan dalam peningkatan pola hidup sehat! Jawaban jenis kegiatan dalam peningkatan pola hidup sehat a. Peningkatan kesehatan lingkungan b. Peningkatan kesehatan pribadi c. Peningkatan kesehatan makanan dan gizi Baca juga 200 Lebih Soal Penjaskes Kelas XI dan Jawaban ~ Persiapan Belajar Ulangan Akhir Semester 2 UAS Thanks for reading Contoh Soal dan Jawaban Penjas Kelas XI Semester 2 Essay Part-7
  1. Μፔζаца ιш
  2. Глጴኂυ саτоհы
    1. Лαгιдроβ խр
    2. Еφуዌοсեчու снеነидиքθч εጯևзխς ωт
    3. ሽц о
  3. Υզኹг դ сниቺ
Waktuluang siswa yang dimanfaatkan dengan kegiatan positif, secara sadar atau tidak sadar akan menumbuhkan sikap kreatif dan memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan psikologis, psikis maupun sosial. Sementara pemanfaatan waktu luang yang tidak fokus dan cenderung negatif akan menumpulkan keterampilan rasa, emosi dan sosial
404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Top-jurnal-etika-bisnis-islam-online-shop-7ogah" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text
Berpartisipasidalam kegiatan rekreasi dan rekreasi dapat membantu Anda mengelola stres dengan lebih baik dan mengurangi depresi. Kenyamanan memberi Anda kesempatan untuk menemukan keseimbangan dalam hidup Anda; itu juga membuat Anda mengendalikan bagaimana Anda menghabiskan waktu Anda, yang merupakan pertimbangan penting karena Anda mungkin merasa kewalahan oleh kewajiban.

Mengisi waktu luang bagi semua orang dapat diisi dengan berbagai macam kegiatan seperti istirahat, hiburan, rekreasi, dan kegiatan pilihan sendiri untuk menghilangkan dari rasa capek dan melepaskan dari rasa bosan. Menurut pengertian waktu atau sering juga disebut dengan masa adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Sedangkan pengertian waktu luang adalah waktu yang mempunyai posisi bebas penggunaannya dan waktu tersebut berada diluar kegiatan rutin sehari-hari sehingga dapat dimanfaatkan secara positif guna meningkatkan produktifitas hidup yang efektif. Waktu luang dapat diisi dengan berbagai macam kegiatan yang mana seseorang akan mengikuti keinginannya sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri sendiri, menambah pengetahuan atau mengembangkan keterampilannya secara objektif. Dalam bahasa Inggris waktu luang dikenal dengan sebutan leisure. Kata leisure sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu licere yang berarti diizinkan To be Permited atau menjadi bebas To be Free. Kata lain dari leisure adalah loisir yang berasal dari bahasa Perancis yang artinya waktu luang Free Time. Teori Waktu Luang Dalam buku “Leisure and Recreation Management” karya George Torkildsen, disebutkan teori yang berkaitan dengan leisure, antara lain 1. Waktu luang sebagai waktu leisure as time Waktu luang digambarkan sebagai waktu senggang setelah segala kebutuhan yang mudah telah dilakukan. Yang mana ada waktu lebih yang dimiliki untuk melakukan segala hal sesuai dengan keinginan yang bersifat positif. Pernyataan ini didukung oleh Brightbill yang beranggapan bahwa waktu luang erat kaitannya dengan kaitannya dengan kategori discretionary time, yaitu waktu yang digunakan menurut pemilihan dan penilaian kita sendiri. 2. Waktu luang sebagai aktivitas leisure as activity Waktu luang terbentuk dari segala kegiatan bersifat mengajar dan menghibur pernyataan ini didasarkan pada pengakuan dari pihak The International Group of the Social Science of Leisure, menyatakan bahwa “Waktu luang berisikan berbagai macam kegiatan yang mana seseorang akan mengikuti keinginannya sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri sendiri, menambah pengetahuan atau mengembangkan keterampilannya secara objektif atau untuk meningkatkan keikutsertaan dalam bermasyarakat”. 3. Waktu luang sebagai suasana hati atau mental yang positif leisure as an end in itself or a state of being Pieper beranggapan bahwa waktu luang harus dimengerti sebagai hal yang berhubungan dengan kejiwaan dan sikap yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, hal ini bukan dikarenakan oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Hal ini juga bukan merupakan hasil dari waktu senggang, liburan, akhir pekan, atau liburan panjang. 4. Waktu luang sebagai sesuatu yang memiliki arti luas leisure as an all embracing Menurut Dumadezirer, waktu luang adalah relaksasi, hiburan, dan pengembangan diri. Dalam ketiga aspek tersebut, mereka akan menemukan kesembuhan dari rasa lelah, pelepasan dari rasa bosan, dan kebebasan dari hal-hal yang bersifat menghasilkan. Dengan kata lain, waktu luang merupakan ekspresi dari seluruh aspirasi manusia dalam mencari kebahagiaan, berhubungan dengan tugas baru, etnik baru, kebijakan baru, dan kebudayaan baru. 5. Waktu luang sebagai suatu cara untuk hidup leisure as a way of living Seperti yang dijelaskan oleh Goodale dan Godbye dalam buku The Evolution Of Leisure “Waktu luang adalah suatu kehidupan yang bebas dari tekanan-tekanan yang berasal dari luar kebudayaan seseorang dan lingkungannya sehingga mampu untuk bertindak sesuai rasa kasih yang tak terelakkan yang bersifat menyenangkan, pantas, dan menyediakan sebuah dasar keyakinan”. Pengertian Waktu Luang

Waktuluang juga dihayati secara berbeda dan muncul secara tidak beraturan; orang-orang yang memiliki pekerjaan tetap memiliki batas-batas waktu luang dan kegiatan yang lebih jelas dibandingkan dengan mereka yang memiliki tanggung jawab domestik di mana "pekerjaannya tidak pernah selesai.". Yang juga mendanat perhatian besar adalah adalah

Pengertian waktu luang adalah waktu yang memiliki posisi bebas penggunaannya dan waktu tersebut berada diluar kegiatan rutin sehari-hari. Dengan demikian, waktu luang merupakan ekspresi dari seluruh aspirasi manusia dalam mencari kebahagiaan, berhubungan dengan tugas baru, etnik baru, kebijakan baru, dan kebudayaan baru. Waktu luang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan leisure yang secara etimologi berasal dari bahasa Latin yaitu licere yang berarti diizinkan To be Permited atau menjadi bebas To be Free. Teori Waktu Luang Menurut teori waktu luang oleh George Torkildsen dalam buku yang berjudul “leisure and recreation management” definisi berkaitan dengan leisure antara lain 1. Waktu luang sebagai waktu leisure as time Waktu luang digambarkan sebagai waktu senggang setelah segala kebutuhan yang mudah telah dilakukan. Yang mana ada waktu lebih yang dimiliki untuk melakukan segala hal sesuai dengan keinginan yang bersifat positif. Pernyataan ini didukung oleh Brightbill yang beranggapan bahwa waktu luang erat kaitannya dengan kaitannya dengan kategori discretionary time, yaitu waktu yang digunakan menurut pemilihan dan penilaian kita sendiri. 2. Waktu luang sebagai aktivitas leisure as activity Waktu luang terbentuk dari segala kegiatan bersifat mengajar dan menghibur pernyataan ini didasarkan pada pengakuan dari pihak The International Group of the Social Science of Leisure, menyatakan bahwa “waktu luang berisikan berbagai macam kegiatan yang mana seseorang akan mengikuti keinginannya sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri sendiri, menambah pengetahuan atau mengembangkan keterampilannya secara objektif atau untuk meningkatkan keikutsertaan dalam bermasyarakat. 3. Waktu luang sebagai suasana hati atau mental yang positif leisure as an end in itself or a state of being Pieper beranggapan bahwa“Waktu luang harus dimengerti sebagai hal yang berhubungan dengan kejiwaan dan sikap yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, hal ini bukan dikarenakan oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Hal ini juga bukan merupakan hasil dari waktu senggang, liburan, akhir pekan, atau liburan panjang. 4. Waktu luang sebagai sesuatu yang memiliki arti luas leisure as an all embracing Menurut Dumadezirer, waktu luang adalah relaksasi, hiburan, dan pengembangan diri. Dalam ketiga aspek tersebut, mereka akan menemukan kesembuhan dari rasa lelah, pelepasan dari rasa bosan, dan kebebasan dari hal-hal yang bersifat menghasilkan. 5. Waktu luang sebagai suatu cara untuk hidup leisure as a way of living Goodale dan Godbye dalam buku The Evolution Of Leisure “Waktu luang adalah suatu kehidupan yang bebas dari tekanan-tekanan yang berasal dari luar kebudayaan seseorang dan lingkungannya sehingga mampu untuk bertindak sesuai rasa kasih yang tak terelakkan yang bersifat menyenangkan, pantas, dan menyediakan sebuah dasar keyakinan”. Sedangkan menurut Sukadji mengungkapkan arti istilah waktu luang dari 3 dimensi, yaitu Dilihat dari dimensi waktu, waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk bekerja mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Dari sisi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang mengalami gangguan emosi, sebagai selingan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari sesuatu. Dengan demikian waktu luang dapat dapat dimanfaatkan secara positif guna meningkatkan produktivitas hidup yang efektif dan pengisian waktu luang dapat diisi dengan berbagai macam kegiatan yang mana seseorang akan mengikuti keinginannya sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri sendiri, menambah pengetahuan atau mengembangkan keterampilannya secara objektif Misalkan waktu luang bagi siswa adalah waktu yang terdapat pada siswa diluar jam pelajaran sekolah dan dapat diisi dengan kegiatan relaksasi atau istirahat, kegiatan hiburan atau rekreasi, dan kegiatan pengembangan diri sesuai dengan pilihan sendiri sehingga akan timbul suatu kesembuhan dari rasa capek dan melepaskan dari rasa bosan. Pengertian Waktu Luang Pengertianwaktu luang adalah waktu yang memiliki posisi bebas penggunaannya dan waktu tersebut berada diluar kegiatan rutin sehari-hari. Dengan demikian, waktu luang merupakan ekspresi dari seluruh aspirasi manusia dalam mencari kebahagiaan, berhubungan dengan tugas baru, etnik baru, kebijakan baru, dan kebudayaan baru. Waktu luang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan JawabanYang dapat dilakukan pada waktu luang •belajar•olahraga•membaca buku•menonton televisi•bermain•dllBelajar,istirahat,beres terburu yang disukai hobiKarena akan menyebabkan banyak kerugian. terutama kerugian pada orang terdekat kita. Mungkin jika masih bisa dikontrol/ tidak merugikan, mungkin masih dibolehkan seperti perbedaan pendapat yang saling menghormati pendapat masing-masingCiri-ciri yg mendasar untuk mengisi kegiatan waktu luang yaitu dengan olah raga atau beristirahat. contohnya, joging, sepak bola, voli, basket, bulu tangkis, diisi dengan berbagai macam kegiatan yang mana seseorang akan mengikuti ..... dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode jawaban tercedas yaaa 91 Waktu luang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan Jawaban: untuk joging, rekreasi, dan lain-lain. 92. Ciri-ciri yang mendasar untuk kegiatan waktu luang adalah Jawaban: sehat dan menyenangkan 93. Kelompok kegiatan keterampilan vakasimal untuk mengisi waktu luang, contohnya. Jawaban: aeromodelling, bowling, atau pertukangan 94.

Common Behavior Existensi Time Existence Activities - Exclusive Behavior - The Have’s Behavior - Trend Follower Meet The Tourism Incidental Need on Duty Travelling Criteria TIME Subsistence Time Leisure Subsistence Activities Leisure Common Behavior Recreation A Trip Cross The Hometown Border TOURISM Time Activities Recreation in The Hometown Border Hobbies Additional Existence Additional Subsistence Gambar 2 Skema Time-Budget Avenzora 2008. Avenzora 2008 menjelaskan bahwa dalam konteks leisure studies ada dua hal penting yang perlu dimengerti secara baik, yaitu 1 the leisure time pattern, dan 2 the pattern of leisure activities. Pola waktu luang perlu untuk dimengerti guna mengukur peluang danatau kebutuhan rekreasi yang dapat danatau dibutuhkan oleh individupopulasi dalam waktu luang. Adapun pola waktu luang the pattern of leisure activities adalah mengilustrasikan tingkat partisipasi yang secara aktif diambil oleh individu dalam memanfaatkan waktu luang. Dalam konteks perencanaan, Avenzora 2008 menjelaskan bahwa pengetahuan tentang rekreasi dapat disimplifikasikan melalui pengertian yang baik tentang recreation demand dan recreation supply. Dipaparkan bahwa berbicara tentang recreation demand adalah berbicara tentang 1 siapa yang meminta, 2 apa dan berapa banyak yang diminta dan 3 kapan diminta. Berbicara tentang recreation supply dapat dipahami melalui pengertian tentang 1 apa dan berapa banyak dapat diberikan, 2 kapan dapat diberikan dan 3 kepada siapa dapat diberikan. Sejalan dengan pendekatan waktu dan ruang yang digunakannya, maka Avenzora 2008 memaknai suatu sumberdaya rekreasiwisata recreation- resources sebagai “suatu ruang tertentu dengan batas-batas tertentu yang mengandung elemen-elemen ruang tertentu yang dapat 1 menarik minat orang untuk berekreasi, 2 menampung kegiatan rekreasi dan 3 memberikan kepuasan orang berekreasi” . Dijelaskan, untuk mempelajari kompleksitas dalam tourism , suatu model yang diajukan oleh Ja’fari cited in Cooper et. al., 1999 dapat dipertimbangkan sebagai suatu model yang baik dan komprehensif lihat Gambar 2. Model tersebut menggambarkan berbagai aspek yang dibutuhkan untuk mendukung suatu tourism development dan sekaligus menunjukkan betapa kompleksnya studi tentang tourism. Dengan mengenali berbagai komponen yang terlibat, maka akan lebih mudah untuk memahami interdependensi yang ada. Menurut Webster’s Dictionary ditulis oleh Thatcher, 1996 pariwisata tourism adalah suatu perjalanan ekskursi yang biasanya berakhir di titik awal mulanya kegiatan. Murphy 1985 memaknai pariwisata sebagai suatu kunjungan ke daerah lain, entah untuk keperluan bersena-senang pleasure, bisnis ataupun kombinasi dari keduanya. Adapun Holloway 1985 mengartikan pariwisata sebagai suatu kumpulan berbagai fenomena dan hubungan yang timbul karena adanya perjalanan dan kedatangan seseorang ke suatu wilayah dengan tujuan bukan untuk menetap dan bukan pula untuk mencari uang. Namun Prentice 1993 menyatakan bahwa secara prinsip pariwisata meliputi perjalanan berlibur, mengunjungi teman, perjalanan bisnis termasuk berbagai bentuk perjalanan lain yang setidak-tidaknya satu malam tinggal di luar rumah. Secara luas pariwisata didefinisikan oleh Spillane 1987 sebagai perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Batasan-batasan dan pengertian tersebut di atas kembali menunjukkan perbedaan pengertian tentang pariwisata tourism. Batasan dan pengertian yang dikemukakan oleh Holloway bahkan mencirikan ambiguitas antara pariwisata dan rekreasi recreation. Dalam berbagai literatur, “not connected to any earning activity ” adalah dikhususkan untuk mendefinisikan rekreasi. Avenzora 2003 menyatakan bahwa secara umum para scholars telah sepakat atas 5 lima karakteristik rekreasi, yaitu 1 harus dilaksanakan dalam waktu luang, 2 sukarela voluntarily, 3 menyenangkan, 4 tidak terikat akan aturan tertentu dan 5 tidak untuk mencari nafkah. Gambar 3 Ja’fari Model cited in Cooper et al., 1999. Secara umum konsumen dalam bisnis wisata merupakan orang-orang yang melakukan perjalanan, yang biasanya disebut wisatawan tourist. United Nation Conference on Travel and Tourism di Roma 1963 memberikan batasan yang umum, yang disebut pengunjung visitors, yaitu setiap orang yang mengunjungi negara yang bukan tempat tinggalnya untuk berbagai tujuan, tetapi bukan untuk mencari pekerjaan atau penghidupan dari negara yang dikunjungi. United Nation Convention Concerning Customs Facilites For Touring 2001 mendefinisikan wisatawan merupakan orang yang datang ke suatu negara karena alasan yang sah kecuali untuk berimigrasi dan yang tinggal setidak- tidaknya 24 jam dan selama-lamanya enam bulan dalam tahun yang sama. Dalam pengertian ini wisatawan dibedakan berdasarkan waktu dan tujuan yang disebut wisatawan adalah orang-orang yang berkunjung setidaknya 24 jam dan yang datang berdasarkan motivasi mengisi waktu senggang seperti bersenang-senang, berlibur, untuk kesehatan, studi, keperluan agama, olahraga, bisnis, keluarga, perutusan dan pertemuan-pertemuan. Definisi tersebut senada dengan yang dikemukakan Organisasi Wisata Dunia WTO yang menyatakan wisatawan sebagai pelancong yang melakukan perjalanan pendek, yaitu yang melakukan perjalanan ke sebuah daerah atau negara lain dan menginap minimal 24 jam atau maksimal enam bulan di tempat tersebut untuk berlibur, berobat, berbisnis, berolahraga serta menuntut ilmu dan mengunjungi tempat-tempat yang indah. Menurut Avenzora 2008 tipologi wisatawan yang dibuat oleh Plog 1987 cited in Lowyck, E., L. van Langenhove, and L Bollaert, 1993 dapat dipandang sebagai tipologi yang baik untuk mulai mengenali berbagai tipe dasar “tourist”, yaitu  Venture-someness wisatawan yang mencari dan mengeksplorasi serta berkecenderungan sebagai pengguna pertama dari setiap destinasi yang mereka kunjungi;  Pleasure-seeking wisatawan yang menginginkan sejumlah kenyamanan dan kemewahan dalam setiap aspek perjalanan yang mereka lakukan, baik dalam hal trasnportasi, akomodasi dan entertain;  Impassivity wisatawan yang membuat keputusan perjalanan dengan cara yang sangat cepat, yang biasanya pada hanya babetapa menit menjelang keberangkatan sehingga dapat dikatakan hampir tanpa perencanaan;  Self-confidence wisatawan yang ingin melakukan segala sesuatu yang sangat berbeda dari apa yang dilakukan orang lain, yang biasanya diwujudkan dalam bentuk pemilihan tapak wisata ataupun kegiatan wisata yang berbeda dengan pilihan umum;  Planfulness wisatawan yang merencanakan perjalanannya secara baik tetapi tidak menyukai kegiatan-kegiatan dalam bentuk paket wisata yang terpimpin;  Masculinity wisatawan yang berorientasi untuk mendapatkan kepuasan wisata melalui jenis aktivitas yang dilakukan dan mencari berbagai sumberdaya yang sangat tradisional, dimana biasanya perjalanan wisatanya cenderung dilakukan bersama keluarga; yang jika tidak maka mereka cenderung untuk memilih tinggal di rumah;  Intellectualism wisatawan yang memberi perhatian dan mempunyai ketertarikan yang sangat besar terhadap aspek-aspek sejarah dan kebudayaan dari destinasi yang dikunjunginya; dan  People orientation wisatawan yang menginginkan adanya kontak dan komunikasi dengan masyarakat di destinasi yang dikunjungi. World Tourism Organization 1995 menyatakan meskipun terdapat berbagai pemahaman mengenai batasan pariwisata, namun terdapat beberapa komponen pokok yang secara umum disepakati, khususnya dalam batasan pariwisata internasional, yaitu 1 traveler, yaitu orang-orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih lokalitas, 2 visitor, yaitu orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan merupakan tempat tinggalnya, kurang dari 12 bulan dan tidak bertujuan untuk mencari nafkah, pendapatan atau penghidupan di tempat tujuan, dan 3 tourist, yaitu bagian dari pengunjung yang menghabiskan waktu paling sedikit satu malam 24 jam di daerah yang dikunjungi. Richardson dan Fluker 20040 menyatakan bahwa semua definisi tentang pariwisata tersebut, meskipun berbeda dalam penekanan, selalu mengandung beberapa ciri pokok, yaitu 1 adanya unsur perjalanan travel, 2 adanya unsur tinggal sementara di tempat yang bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya dan 3 bukan bertujuan untuk mencari penghidupan. B. Ekowisata Dinamika Pengertian dan Makna Menurut Avenzora 2008 secara sederhana, perubahan paradigma pada sektor pariwisata dapat dipandang dari dua alasan yang mendasar, yaitu internal dynamics dan external dynamics. Secara internal, terjadinya perubahan adalah disebabkan oleh natural shift of trend. Adapun secara eksternal, timbulnya perubahan adalah sebagai akibat tekanan politik lingkungan global. Dijelaskan, dalam konteks sejarah dapat dikatakan bahwa perubahan paradigma tersebut berawal dari gerakan back to nature yang mulai menyebar secara global pada awal Tahun 80-an. Gerakan yang pada awalnya dapat dipandang sebagai natural trend telah berubah menjadi suatu gerakan formal bersamaan dengan munculnya deklarasi World Conservation Strategy pada tahun 1980. Bahkan pilar konservasi tersebut telah menjadi lebih kokoh dengan berdirinya lembaga World Commission on Environment and Development WCED pada tahun 1983, kemudian the Brundtland Document secara tegas menekankan pentingnya mengimplementasikan konsep berkelanjutan sustainability concept dalam setiap proses pembangunan. Akhirnya, dua dokumen penting tersebut menjadi lebih kuat ketika Agenda 21 dideklarasikan di Rio de Janeiro pada tahun 1992 termasuk Agenda 21 for Travel and Tourism. Avenzora 2008 juga menjelaskan bahwa perubahan paradigma juga disebabkan oleh adanya inherent dynamics dalam tourism. Beberapa contoh variabel inheren tersebut adalah lingkaran keingintahuan the circle of curiosity dan ketertarikan preferences. Jika kondisi berbagai variabel penentu terjadinya “perjalanan” terpenuhi, maka holiday-taker akan cenderung untuk melakukan perjalanan wisata ke tempat atau obyek yang belum pernah dikunjungi. Pada sisi lain, faktor preferences mudah untuk dimengerti akan sangat bervariasi, baik dalam bentuk ataupun pola aksi atas trend yang ada. Menurut Avenzora 2008, the Federation of Nature and National Parks of Europe FNNPE; cited in Cerovsky, 1992 hanya mendefinisikan the term sustainable tourism dari sudut pandang “tourist” saja, yaitu “all form of tourist development, management and activity which enable a long life for the cultural activity of tourism, involving a sequence of economic tourism products, compatible with keeping in pertuity the protected heritage resources, be it natural, cultural or built, which give rise to tourism ”. Sementara Anko 1992 in Baines, et. al.. 1992; eds. menyatakan “the idea of sustainable tourism, in my mind at least, is to make these qualities available to the people to the degree and in a manner that will guarantee their preservation for the future generations who will likely perceive them differently than we do and for the sake of nature itself”.

G8i2uEA.